Dijadikan pada tubuh Adam ada sembilan rongga atau
liang. Tujuh buah liang di kepala, dan dua buah liang di bawah badan letaknya.
Tujuh buah letaknya di kepala: Dua liang mata, dua liang telinga, dua liang
hidung, dan sebuah liang mulut. Yang dua macam di bawah: Sebuah liang kemaluan
dan liang dubur.
Dijadikan pula lima buah panca indera:
1. Mata alat
penglihatan.
2. Hidung alat
penciuman.
3. Telinga alat
pendengaran.
4. Mulut alat
perasa manis, masin dan sebagainya.
5. Anggota tubuh
lainnya seperti kulit, telapak tangan, untuk perasa, halus, kasar, dan
sebagainya.
Ketika Allah akan jadikan Adam, tanah itu dicampuri air
tawar, air masin, air hanyir, angin dan api. Kemudian Allah resapkan Nur
kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai macam "Sifat”. Lalu tubuh Adam
itu digenggam dengan genggaman "Jabarut" kemudian diletakkan di dalam
"Alam Malakut."
Sesungguhnya tanah yang akan dijadikan "Tubuh
Adam" adalah tanah pilihan. Maka sebelum dijadikan patung, tanah itu
dicampurkan dengan rempah-rempah, wangi-wangian dari Nur Sifat Allah, dan disirami
dengan air hujan "Bahrul-Uluhiyah." Kemudian tubuh itu dibenamkan dengan
air "Kudral- 'lzzah-Nya," yaitu sifat "Jalan dan Jammal",
lalu diciptakan menjadi tubuh Adam yang sempurna.
Coba perhatikan fiman Allah dalam surah Ad-Dahr, ayat
satu sebagaimana yang berbunyi sebagai berikut: "Apakah tidak datang
kepada manusia khabar berita suatu zaman yang tidak dapat disebut-sebutkan
menurut perhitungan manusia?"
Yang maksudnya Allah ciptakan alam semesta dan temasuk
Adam dalam waktu yang sangat lama, yang tidak dapat ditaksir dan dikira-kira
menurut perhitungan manusia zaman sekarang.
Menurut keterangan ulama, ketika tubuh Adam
diselubunginya dalam waktu 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun
di tanah yang basah, dan 40 tahun yang hitam dan berbau. Kemudian Allah rubah
tubuh Adam dengan rupa kemuliaan. Maka tertutuplah pemandangan mata malaikat
daripada melihat hakikat yang sebenamya. Mereka memandang rendah akan bakal
kejadian Adam lantaran menurut penglihatan yang nyata asal kejadian Adam. Tiada
lain sebabnya dari kurang makrifat mereka. Memang para malaikat telah
mengetahui bahwa Adam ini akan menjadi khalifah Tuhan di dunia. Sudah tentu
mereka merasa heran, mengapa orang yang akan menjadi khalifah Tuhan demikian
asal kejadiannya. Sedangkan bangsa malaikat asal kejadian mereka dari cahaya.
Demikian pula roh, ketika itu diperintah masuk ke dalam
tubuh Adam, ia pun merasa enggan. Segan dan malas untuk masuk ke tubuh Adam
yang masih merupakan patung yang kini sudah mengeras seperti batu. Roh itu
bukan masuk, malah ia berputar-putar, mengelilingi patung Adam yang terlantar
di situ dikelilingi malaikat yang menyaksikan seperti Jibril, Mikail, Israfil,
Izra'il dan lain-lain malaikat lagi.
Kemudian Allah menyuruh malaikat Izra'il untuk memaksa
roh itu masuk ke dalam tubuh Adam. Akhirnya mau tidak mau roh itu menyerah
kepada Izra' il.
Ia dimasukkan ke dalam tubuh Adam, lalu roh itu masuk
perlahan-lahan sehingga ke kepalanya yang mengambil masa selama 200 tahun.
Demikianlah Allah memberi kekuatan kepada Izra'il untuk memasukkan roh ke dalam
tubuh Adam. Dahulu Izra'il ditugaskan mengambil tanah untuk Adam, dan kini dia
pula ditugaskan untuk mencabut nyawa umat manusia.
Setelah ia meresap ke kepala Adam, maka terjadilah otak
dan tersusunlah urat-urat sarafnya dengan sempurna. Kemudian terjadilah matanya
seketika itu matanya terus terbuka melihat dan melirik ke kiri dan ke kanan.
Dan juga melihat ke bawah di mana sebagian dari badannya masih merupakan tanah
keras. Dilihatnya kiri dan kanan para malaikat yang sedang menyaksikan kejadian
dia. Ketika itu telinga Adam telah dapat mendengar para malaikat mengucap
tasbih memuji kebesaran Allah, dengan bemacam-macam ucapan kalimat tasbih
dengan suara merdu dan mengasikkan.
Kemudian ketika roh sampai ke hidungnya lalu ia bersin,
serta mulutnya terbuka. Ketika itu Allah ajarkan mengucap Alhamdulillah. Itulah
ucapan Adam pertama kali ke hadirat Allah. Lalu Allah berkata:
"Yarkhamukallaah" yang artinya: "Semoga engkau diberi rahmat
Allah."
Oleh karena itu jika orang bersin menjadi ikutan sunat
mengucap: "Alhamdulillah" dan orang yang mendengarnya sunat mengucap:
Yarkhamukallaah."
Kemudian ketika roh sampai pada dadanya, tiba-tiba saja
ia ingin bangun. Padahal sebagian badannya ke bawah masih menjadi tanah keras.
Di sini menunjukkan sifat manusia yang suka tergesa-gesa (tidak sabar).
Sebagaimana fiman Allah SWT maksudnya: "Dan adalah manusia itu, suka
tergesa-gesa."
Maka ketika roh itu sampai di bagian perutnya maka
terjadilah susunan isi perut dengan sempurna. Maka seketika itu terasalah
lapar. Kemudian terus roh itu meresap sampai ke seluruh tubuh Adam, tangan,
kaki, lalu terjadi darah daging dan tulang, urat-urat, berkulit dengan
sempurna, yang mana kulit itu kian lama kian bagus dan halus. Begitulah proses
kejadian-kejadian tubuh Adam.
Menurut riwayat ketika Adam masih berada di Surga sangat
baik sekali kulitnya. Tidak seperti warna kulit kita sekarang ini. Kerana
setelah Adam diturunkan ke dunia, terjadilah perubahan warna kulitnya. Sebagai
peringatan, yang masih tertinggal warnanya hanya pada kuku manusia. Hal ini kita
biasa lihat meskipun orang kulitnya hitam, tapi warna kuku adalah sama, ialah
putih kemerah-merahan.
Suatu keterangan bahwa Nabi Adam dikenali dengan gelaran
Abul-Basyar: (Bapa segala Manusia) dan Nabi Muhammad SAW pula dengan gelaran
"Abul Ruh" atan "Abul Arwah" (Bapa segala roh).
Setelah kejadian Adam sempurna sebagal manusia, maka
dialah merupakan jenis makhluk manusia yang pertama. Wajahnya cukup indah,
semua malaikat berasa kagum lihat Adam yang begitu menawan. Mereka sama sekali
tidak menyangka bahwa makhluk yang asalnya dari tanah kini kelihatan indah dan
menawan.
Kemudian Adam dipakaikan dengan pakaian kebesaran dari
surga dengan mahkota yang bertahta intan berlian yang menambahkan lagi
keagungannya sebagai seorang raja atau khalifah. Setelah itu Adam duduk di atas
kursi keemasan yang bertahta permata sambil dikelilingi oleh para malaikat.
Kemudian setelah Adam duduk di atas kursi itu, lalu dia di usung oleh empat
orang malaikat serta diiringi oleh ribuan malaikat untuk diperkenalkan kepada
penghuni di langit yang pertama sehingga ke langit yang ke tujuh sampailah ke surga.
Menurut riwayat mengatakan Adam diarak oleh malaikat
selama lebih kurang 100 tahun. Setelah itu barulah Adam dibawa ke surga yaitu
tempat Adam mula-mula dijadikan.
Kemudian datanglah Jibril membawa seekor kuda dari surga
yang berwarna hijau muda serta bersayap. Baunya sangat harum serta dapat
berkata-kata seperti manusia. Di belakang kuda itu terdapat tempat duduk yang lebar.
Jibril memegang tali pemacu, Mikail duduk di sebelah kanan Adam manakala
Israfil pula duduk di sebelah kiri beliau.
Diceritakan di mana saja Adam pergi dia selalu
mengucapkan "Assalamualaikum" yang mana ia dijawab oleh setiap para
malaikat dengan "Waa'alaikum salam."
A. Muslimin