Bagi tiap-tiap seorang ada malaikat
penjaganya silih berganti dari hadapannya dan dari belakangnya, yang mengawas
dan menjaganya (dari sesuatu bahaya) dengan perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan
kepada sesuatu kaum bala bencana (disebabkan kesalahan mereka sendiri), maka
tiada sesiapapun yang dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkanNya itu,
dan tidak ada sesiapapun yang dapat menolong dan melindungi mereka selain
daripadaNya. (Ar-R'ad 13:11)
Kaum Nabi Saleh telah dibinasakan
Allah dengan suara jeritan Jibril. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu. Firman
Allah SWT: "Sesungguhnya kami menimpakan atas mereka suatu suara yang
keras mengguntur; maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang
dikumpulkan oleh) yang mempunyai kandang binatang." (Al- Qomar: 31)
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Nabi
Saleh menyampaikan berita bahwa pada masa itu akan lahir di tengah-tengah
mereka seseorang yang menjadi penyebab kehancuran kaum itu. Maka para pemuka
kaum itu mengadakan musyawarah untuk membahas masalah tersebut. Akhirnya mereka
memutuskan, harus memisahkan diri dari isteri masing-masing, jika ada yang
hamil dan melahirkan anak lelaki maka harus dibunuh. Keputusan mereka itu
dijalankan. Salah seorang dari kaum mereka melahirkan seorang anak lelaki,
namun mereka tidak sampai hati untuk membunuhnya. Disebabkan keluarga tersebut
belum pernah mempunyai anak, anak itu bemarna Qodaron. Sebanyak sembilan kaum
telah membunuh anak lelaki mereka yang lahir. Namun ketika mereka melihat
Qodaron telah menjadi seorang pemuda, mereka merasa menyesal karena telah
membunuh anak-anak mereka dahulunya. Kemudian mereka berunding untuk membunuh Nabi
Saleh, Mereka berkata: "Sebaiknya kita pergi keluar kota dahulu, kemudian
kita pulang dengan secara sembunyi, pada saat itu Nabi Saleh kita bunuh. Lalu
kita bersumpah dengan nama Allah dengan kerabatnya bahwa kita tidak membunuhnya
dan kita tidak tahu sama sekali tentang pembunuhan itu."
Ketika itu umur Qodaron lima belas
tahun. Di saat mereka sedang minum arak, mereka juga memerlukan air, sedangkan
pada hari itu merupakan giliran unta untuk mendapatkan air, mereka sudah puas
mencari air di tempat yang lain, namun tidak mereka temui. Kemudian Qodaron
berkata: "Menurut pendapatku, lebih baik kita bunuh saja unta Saleh, sebab
kita dalam kesukaran air." Kemudian mereka pun keluar dengan membawa
sebilah pedang, mereka bersembunyi di rumput-rumput di bawah kaki gunung. Pada
saat giliran unta Saleh ingin minum air, maka dengan segera Qodaron membunuh
unta tersebut. Kemudian mereka juga berusaha membunuh anak unta Nabi Saleh,
maka anak unta itu pun berlari ke arah gunung, maka dengan kuasa Allah gunung
itu terbelah, dan masuklah anak unta itu ke dalamnya. Ketika Nabi Saleh as
mengetahui peristiwa pembunuhan terhadap unta mukjizatnya itu, maka ia berkata
kepada kaumnya: "Anda semua boleh duduk di rumah selama tiga hari, setelah
itu akan datang siksaan kepada anda. Tandatandanya adalah, pada hari pertama
muka-muka kamu semua menjadi merah, pada hari kedua menjadi kuning, pada hari
ketiga menjadi hitam legam."
Di saat mereka melihat tanda-tanda
seperti yang diucapkan oleh Nabi Saleh itu betul, mereka pun berkata:
"Mari kita bunuh Nabi Saleh seperti kita membunuh untanya." Mereka
kemudiannya menuju ke tempat tinggal Nabi Saleh. Peristiwa itu terjadi pada
hari Rabu. Kemudian Jibril datang sambil memegang tugu-tugu kota itu lalu
digoncangnya dengan sekeras-kerasnya. Akhirnya dia menjerit dengan
sekuat-kuatnya sehingga mereka semua mati pada saat itu juga.
Begitu gambaran betapa bahayanya
minuman keras yang memabukkan ini. Karena sebab terbunuhnya unta mukjizat Nabi
Saleh disebabkan minuman keras. Fitnah Harut dan Maarut juga karena minuman
keras. Sebab terbunuhnya Nabi Yahya karena minuman keras. Kaum Nabi Nuh
mengganggu Nabi Nuh karena minuman keras. Pembunuhan terhadap Usman juga
disebabkan minuman keras. Pembunuhan terhadap Husin juga karena minuman
keras."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar